Papua Pulau paling timur dari semua pulau di Indonesia ini, ibarat negeri Aladin. Si Aladin adalah tokoh dongeng Aladin dan Lampu Ajaib dalam cerita 1001 malam. Dongeng ini adalah cerita dari Persia yang ditulis oleh Manirot Suriah dan dipopulerkan oleh Antoine Galland penulis ASal Prancis.
Aladin adalah seorang anak Yatim yang tinggal bersama ibunya dengan seekor monyet piaraanya. Suatu ketika Dewi Fortuna mendatang keberuntungan bagi dengan ditemukannya lampu ajaib. Lampu ini dijaganya dengan sangat baik karena dapat menjawab semua permintaan Alladih hanya dengan menggosokkan lampu itu dan berkata Abra ka dabra, make semua terjadi sesuai keinginannya.
Kehidupan orang Papua dan berbagai fenomena yang terjadi ibarat lonceng ajaib yang dimiliki oleh Alladin. Segala sesuatu yang tidak mungkin terjadi dapat terjadi sesuai keinginan Alladin.
Semua fenomena sosial budaya, ekologi, ekonomi dan politik terjadi Serta berubah dengan begitu cepat sesuai keinginan penguasa ibarat Aladin si pemilik lampu ajaib.
Perubahan - perubahan dalam berbagai sendi kehidupan orang asli Papua terjadi dengan cepat, menimbulkan dampak bagi masyarakat lokal ( OAP). Protes hingga penolakan, namun perubahan yang tidak dikehendaki itu tetap terjadi sesuai keinginan para pengusaha.
Perubahan yang tidak dikehendaki masyarakat adat Papua, namun tetap terjadi sesuai keinginan Aldin pemilik lampu ajaib,
Perubahan pola pertanian subsisten menjadi pertanian mono kultur dengan orientasi pasar atau perkebunan kelapa sawit. Perubahan ini tidak dikehendaki dan ditolak oleh masyarakat adat Papua ( Kasus Suku Awyu dan suku MOI) . Penolakan terjadi karena masyarakat melihat kerusakan lingkungan dalam wilayah Ulayat mereka, dengan ditandai dengan hilangnya tempat berburu dan meramu, lahan berkebun, tempat meramu tanaman obat, daerah pamali (sakral) dan hilangnya kearifan ekologi yang dimiliki. Penolakan hingga perlawanan dilakukan oleh masyarakat adat namun tidak mampu menyentuh hati Alladin atau para penguasa.
kerusakan lingkungan terus terjadi walaupun protes terus dilakukan masyarakat tetapi tidak dapat menyentuh hati si Aladin. Fenomena perubahan lingkungan terjadi sesuai keinginan Alladin sambil menggosok lampu ajaibnya dan berkata Abra ka dabra, maka terjadi yang dikendakinya. Dengan demikian slogan "Papua bukan Tanah Kosong" tidak bermakna bagi Alladin.
Perubahan terus terjadi dari sepanjang waktu. Perubahan sangat besarpun terjadi dengan dilakukannya pemekaran Papua menjadi 6(enam) Propinsi. Pemekaran daerah menurut orang bijak harus dipertimbangkan dengan baik. Terdapat beberapa persyaratan terbentuknya DOB tetapi untuk Papua diperlakukan berbeda dengan wilayah lain, seperti jumlah penduduk yang sangat sedikit, dapat dilihat dari jumlah penduduk setiap kabupaten dan distrik pemekaran .
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik tahun 2022, Propinsi Papua dan Papua Barat termasuk rangking terendah dengan kategori daerah termiskin di Indonesia. Papua dengan kategori daerah miskin seharusnya dapat menyentuh hati Aladin untuk tidak menggosok lampu ajaibnya dan berkata Abra ka dabra dan terjadi sesuai kehendak pemekaran DOB di Papua. Padahal orang tua kami yang tinggal di dusun saja tahu kondisi kritis ekonomi yang akan terjadi tahun depan. Kitong harus bikin kebun tanam dan tokok sagu supaya tidak kelaparan.
Perubahan yang diharapkan membawa kesejahteraan tetapi dapat terjadi sebaliknya seperti pendapat Dr. Agus Sumule seorang akademisi Universitas Papua (2022) "Masyarakat Papua sedang dibawa masuk ke dalam lorong kegelapan".
Fenomena - fenomena sosial budaya, ekologi, ekonomi dan politik serta keamanan yang terjadi hendak dilakukan ditanggapi secara bijak oleh semua orang asli Papua (OAP) untuk kepentingan masyarakat dengan berani menolak, jika perubahan itu belum saatnya terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar