Rabu, 01 Februari 2017

Bodoh dan Goblok dua kata yang lazim digunakan di Papua

Kata bodoh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki 2 (dua) pengertian yaitu 1) kata bodoh dapat diartikan dengan tidak lekas mengerti, tidak mudah tahu, atau tidak dapat mengerjakan dan sebagainya. Dua  (2) kata bodoh berarti tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman. Berdasarkan dua pengertian tersebut maka penggunaan kata bodoh secara sengaja maupun tidak sengaja berarti merendahkan harga diri seseorang.

Pada beberapa daerah di Indonesia kata bodoh jarang digunakan bahkan mungkin tidak pernah digunakan. Bahkan salah seorang guru besar di UGM Yogyakarta terkejut ketika mendengar  bahwa  kata bodoh adalah kata yang lazim digunakan di Papua. Kata bodoh digunakan mulai dari lingkungan masyarakat umum  hingga lembaga formal seperti lembaga pendidikan. Dalam proses belajar sering sekali terdengar seorang guru berkata "bodoh kau" atau "goblok sekali kau".

Penggunaan kata bodoh pada lingkungan pendidikan secara langsung menciptakan perasaan minder dan rendah diri kepada murid. Apabila  secara mental murid siap menerima kata bodoh tersebut dia akan tetap bertahan menempuh pendidikan meraih kesuksesan dan menunjukkan kepada gurunya bahwa"Saya Tidak Bodoh" tetapi sebaliknya jika secara mental murid tidak siap menerima ucapan "bodoh kau" dari seorang guru maka murid itu memilih untuk berhenti sekolah atau pindah ke sekolah lain yang lebih humanis.

Fenomena ini merupakan fenomena yang lazim sehingga tidak banyak orang memperdulikannya, bahkan mungkin tidak menganggap sebagai suatu masalah yang serius. Tetapi perlu kita amati secara bijak bahwa penggunaan kata - kata yang berkonotasi negatif dan merendahkan harga diri seseorang secara langung membentuk mental seseorang menjadi kerdil dan menghilangkan rasa percaya diri. Seseorang terkadang tidak berani berargumentasi dan menyampaikan aspirasinya di depan umum karena takut apa yang dikemukakan salah atau malah jadi bahan celaan orang lain.

Dampak dari upaya merendahkan harga diri dengan penggunaan kata bodoh tersebut tampak pada timbulnya perasaan anti atau benci pada kelompok ras tertentu. Penggunaan kata bodoh sebenarnya merupakan kata - kata yang sering dilontarkan oleh para penjajahan kepada rakyat jajahannya. Hal itu dilakukan karena mereka merasa superior  dalam berbagai hal, sedang para kaum terjajahan dipandang inferior dan lemah. 

Penggunaan kata bodoh juga merupakan salah satu bentuk kekerasan psikologis terhadap anak. Untuk itu sangat perlu diberikan bimbingan psikologis kepada para calon pendidik agar dapat memahami metode psikologis yang tepat dalam melaksanakan proses pendidikan untuk anak - anak Papua.







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Natal Momen Paling Bahagia Bagi Orang Papua . By.. Monica Nauw

 Natal atau kehiran Yesus adalah momen bahagia bagi semua umat Kristen di dunia dan khusus umat Kristen di Papua.  Pulau Papua yang merupaka...